Sabtu, 24 Agustus 2013

Berjuta rasa ketika cinta lagi mekar

Gudang lagu.com

BAHAYA TELEVISI BAGI ANAK - ANAK

BAHAYA TELEVISI BAGI ANAK - ANAK
PERCAYA ATAU TIDAK SILAHKAN ANDA LIRIK KEBAWAH INI,,,,,,,,,,,,,,,
Mungkin kita masih ingat sebuah SMU di Colorado Amerika Serikat yang dibanjiri darah 25 siswanya. Mereka tewas dibantai oleh dua siswa yang berulah laiknya seorang Rambo. Dengan wajah dingin tanpa belas kasihan, kedua anak itu membrondong temannya sendiri dengan peluru panas. Kejadian ini sungguh menggemparkan dan banyak pakar yang menuding tayangan kekerasan di televise atau computer (game dan internet) sebagai biangkeladi tindak kekerasan yang terjadi di kalangan anak.
            Sebenarnya, tudingan yang dilakukan oleh para pakar terhadap media massa terutama televisi sebagai biangkerok tindak kekerasan dan prilaku negatif lainnya sudah berlangsung sejak lama. Sekitar dua dekade musik rock disalahkan sebagai penyebab kasus pembunuhan di kalangan remaja. Begitupun film kartun yang berjudul Beavis dan Butthead dituding sebagai penyebab maraknya kasus pembakaran rumah di mana pelakunya adalah anak-anak muda.
            Pengaruh buruk lain TV terhadap anak-anak dan juga remaja tampak sekali pada gaya hidup mereka. Mereka merasa sangat gengsi bila tidak bisa makan makanan yang sering muncul di TV. Makanan fast food seperti fried chichen, pizza, hamburger, dan jenis makanan lainnya yang di negara asalnya merupakan makanan biasa saja menjadi makanakan yang sangat luar biasa. Anak-anak ini lebih memilih fast food ketimbang wortel, bayam, kangkung atau tempe goreng.
            Memang tak bisa dipungkiri, bahwa televisi hari ini bisa lebih dekat kepada anak daripada orang tuanya. Contoh yang sangat nyata adalah, ketika orang tua (ayah dan ibu)nya pergi bekerja, maka si anak akan menghabiskan sebagian besar waktunya di depan layar TV. Hal semacam ini berulang terus hingga anak tersebut hafal semua jenis iklan yang ditampilkan di televisi.
            Semakin beranekaragamnya acara yang ditampilkan televisi, maka semakin senanglah anak-anak itu duduk berlama-lama di depannya.
Televisi juga menjadi penyebab kurangnya komunikasi antar orang tua dan anak-anak. Bagaimana tidak, jika orang tua berangkat pagi dan pulang sore, maka alokasi waktu yang dimiliki orang tua kepada anaknya untuk sekedar berbincang-bincang saja rasanya sudah habis. Dari sinilah kerenggangan demi kerenggangan antara anak dan orang tua mulai tumbu, perlahan tapi pasti. Karena itu, orang tua sebaiknya memperhatikan sekali apa yang diinginkan anak-anaknya. Bagaimana cara menyenangkan hati mereka. lebih dari itu adalah sudah menjadi tugas orang tua mendidik anak-anaknya agar terhindar dari dekadensi moral yang disebabkan oleh tayangan-tayangan televisi.
            Televisi ibarat dua mata pisau. Di sisi lain, televisi memang sangat baik untuk menjaring informasi. Tapi di lain sisi, televisi mampu menjadi monster pembunuh yang berdarah dingin. Perlahan tapi pasti televisi mampu 'menggenggam' tumbuh kembang anak-anak dalam kesehariannya. Akibatnya, anak-anak lebih cenderung menjadi sama persis seperti apa yang sering dilihatnya selama di layar televisi.
Kelebihan televisi
            Pada dasarnya, media cetak itu lebih menitikberatkan pada sasaran intelektual seseorang. Tetapi tidak halnya dengan televisi. Yang menjadi sasaran utama televisi adalah emosional (perasaan) seseorang. Dengan kata lain, pembaca media cetak seperti koran, majalah, tabloid dan sebagainya yang bermain lebih dominant adalah akalnya, sementaras penonton televisi lebih pada perasaannya. Karena itu, suatu hal yang sangat wajar bila anak-anak atau bahkan orang dewasa sekalipun terkadang sering mengikuti gaya seseorang yang ada dalam televisi yang dilihatnya. Karena itu pula, televisi mampu menyulap sikap dan prilaku masyarakat, terutama pada anak-anak.
            Menurut Skomis, dibandingkan dengan media massa (radio, surat kabar, majalah, buku dan lain sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar hidup (live) yang bisa bersifat informatif, hiburan, ekonomi, pendidikan, atau bahkan gabungan ketiga unsur tersebut. Ekspresi korban bencana alam tsunami di Aceh beberapa tahun lalu misalnya, bisa terungkap dengan lengkap lewat layar televisi, tidak lewat koran atau majalah juga radio. Sorak sorai supporter piala dunia 2006 baru-baru ini, demonstrasi para mahasiswa yang menolak kenaikan SPP di Makasar beberapa hari lalu, atau ratapan rakyat Palestina sampai hari ini yang menjadi bulanan tentara Israel bisa kita saksikan lewat kotak ajaib yang bernama televisi.

            Dari sisi penontonnya, sangat beragam. Mulai anak-anak sampai orang tua, petani sampai pejabat tinggi yang ada di kota-kota bisa menyaksikan acara-acara yang sama dalam televisi. Tidak hanya itu, penonton juga bebas memilih stasiun-stasiun televisi yang disenangi lengkap dengan tampilan acara-acara yang sesuai dengan kebutuhan. Begitu juga sebagai media hiburan, televisi dianggap sebagai media hiburan yang ringan dan murah meriah. Selain itu, kelebihan lain dari televisi adalah sebagai media pendidikan.
            Pesan-pesan edukatif dalam aspek kognitif, apektif, dan psikomotor bisa dikemas dalam bentuk program televisi. Secara lebih khusus lagi, program-program televisi bisa dirancang untuk menjadi media pembelajaran. Dalam hal ini misalnya televisi bisa menampilkan bagaimana cara merakit sepeda motor, bagaimana dampak merokok pada kesehatan manusia. Semua itu bisa ditampilkan dalam televisi. Pesan lain sebagai media pendidik, televisi bisa lebih memberikan kesan yang penuh makna secara khusus kepada peserta didik, misalnya dengan teknik close up, penggunaan animasi, sudut pengambilan gambar, teknik editing, dan trik-trik lainnya yang bisa menimbulkan kesan tertentu sehingga tujuan bisa dicapai.
            Melihat kelebihan televisi yang mampu memberi perubahan kepada masyarakat luas, menimbulkan pro dan kontra. Kelompok yang pro memiliki anggapan bahwa televisi mampu menjadi wahana pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai positif masyarakat. Sebaliknya pandangan kontra melihat televisi sebagai ancaman yang dapat merusak moral dan prilaku destruktif lainnya. Jadi secara umum kontroversial tersebut dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu pertama, tayangan televisi yang yang dapat mengancam tatanan nilai masyarakat yang telah ada. Kedua, televisi dapat menguatkan tatanan nilai yang telah ada, dan ketiga televisi dapat membentuk tatanan nilai baru dalam masyarakat termasuk lingkungan anak.

Dampak terhadap anak
            Gencarnya tayangan televisi yang beraneka ragam cukup membuat para orang tua khawatir akan nasib anak-anaknya beberapa tahun kedepan. Pak Yanto misalnya mengungkapkan keluhannya. Katanya, "Tayangan televisi hari ini sungguh sama sekali tidak mendidik bagi anak. Dari mulai tampilan seronok sampai masalah-masalah klenik," ungkapnya geram. Ungkapan Bapak yang tinggal di tinggal di Cileungsi ini tak salah.
Sebab kenyataannya memang demikian, televisi bukan lagi sebagai media pendidik malah menjadi perusak moral. Televisi bukan lagi menjadi tontonan yang bisa menuntun kearah kebaikan malah sebaliknya kepada keburukan.
            Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YLKI) (Mulkan Sasmita, 1997), persentase acara televisi yang secara khusus ditujukan kepada anak-anak relatife kecil, hanya sekitar 2,7 – 4,5 % dari total tayangan yang ada. Namun yang lebih mengkhawatirkan lagi bagi para orang tua adalah ternyata persentase yang sekecil ini pun materinya sangat menghawatirkan bagi perkembangan anak.
            Jika kita perhatikan, maka tayangan-tayangan yang banyak ditujukan untuk anak-anak adalah kartun-kartun yang meniadakan pesan sosial yang konstruktif. Malah sebaliknya tayangan untuk anak-anak itu seoalah sengaja diciptakan untuk mengubah kebaikan menjadi keburukan. Lihat saja tampilan tokoh-tokoh kartun yang bersifat antagonis yang menampilkan kekerasan harus dibalas dengan kekerasan, dan intrik-intrik kejahatan lainnya.
            Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Handayani (1997) terhadap film kartun Jepang, seperti Sailor Moon, Dragon Ball, dan Magic Knight Ray Earth. Ia menemukan bahwa film tersebut banyak mengandung adegan antisosial (58,4% daripada adegan prosisial 41,6%). Hal ini sungguh ironis sekali, karena film bertemakan kepahlawanan. Studi ini menemukan bahwa kategori perlakuan antisocial yang paling sering muncul berturut-turut adalah kata-kata kasar 38,56%, mencelakakan 28,46%, dan pengejekan 11,44%. Sementara itu kategori prososial, prilaku yang kerap kali muncul adalah kehangatan 17,16%, kesopanan 16,05%, empati 13,43%, dan nasihat 13,06%.
            Membaca hasil penelitian di atas, maka sangat mungkin sekali anak-anak akan terpengaruh oleh tayangan-tayangan yang mampu menciptakan moralitas yang buruk. Gencarnya tayangan semacam di atas, membuat para orang tua semakin khatir memikirkan prilaku anak-anaknya yang semakin menjadi-jadi. Karena manusia adalah makhluk yang suka meniru dan imitatif, maka tak heran anak-anaklah orang yang lebih menonjol memiliki sifat tersebut.
            Adanya kasus pembunuhan, pelecehan seksual, pencurian, tawuran dan tindakan kriminalitas lainnya yang dilakukan oleh remaja tak lain adalah buah dari tontonan yang ditampilkan televisi secara bebas. Akibatnya tentu bukan hanya keluarga atau masyarakat yang merasakan getahnya tapi juga negara bisa merasan dari sifat dan sikap negatif para remaja ulah televisi.
            Menghindari acara-acara televisi yang tidak mendidik, maka peran serta keluarga terutama orang tua sangat diharapkan. Sebenarnya, orang tua bisa membuat jadwal khusus kapan anak-anak harus menonton televisi dan kapan saatnya harus belajar. Selain itu, penanaman nilai agama sejak dini sudah harus dilakukan agar bekal itu bisa menjadi kendali anak dalam menimbang mana yang baik dan yang buruk.
            Bahkan orang tua harus menjadi teladan yang pertama dalam mendidik anak-anaknya bila tak mau anak-anaknya mengambil teladan dari para tokoh kartun yang dikonsumsinya. Jadi, peran orang tua adalah harus mampu mewaspadai tayangan-tayangan televisi yang bisa merusak moralitas anaknya. Sebab anak adalah cikal bakal pemimpin masa depan.
Jadi saya teringat sekali dengan kata orang tua saya saat saya masih kecil bahwa tv sangat bahaya. tp setelah saya dewasa barulah tau dan mengatakan benar apa kata mereka....
I LOVU FATHER AND MOTHER

Kamis, 01 Agustus 2013

Daftar Nama Kecamatan Kelurahan/Desa & Kodepos Di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya Nanggroe Aceh Darussalam

        Berikut ini adalah daftar nama-nama Kelurahan / Desa dan Kecamatan beserta nomor kode pos (postcode / zip code) pada Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Republik Indonesia.

Negara                                    : Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Provinsi                                   : Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)
Kota/Kabupaten                     : Aceh Barat Daya

1. Kecamatan Babah Rot
            Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Babah Rot di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) :
- Kelurahan/Desa Alue Jeureujak (Jerjak) (Kodepos : 23767)
- Kelurahan/Desa Alue Peunawa (Kodepos : 23767)
- Kelurahan/Desa Blang Dalam (Kodepos : 23767)
- Kelurahan/Desa Gunung Samarinda (Kodepos : 23767)
- Kelurahan/Desa Ie Merah (Kodepos : 23767)
- Kelurahan/Desa Pantee Cermin (Kodepos : 23767)
- Kelurahan/Desa Pantee Rakyat (Kodepos : 23767)
2. Kecamatan Blang Pidie
            Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Blang Pidie di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) :
- Kelurahan/Desa Alue Manggota (Alum Anggota) (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Cot Jeurat (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Geulumpang Payong (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Gudang (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Guhang (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Kedai Paya (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Kedai Siblah (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Kuta Bahagia (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Kuta Tinggi (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Kuta Tuha (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Lamkuta (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Lhung Asan (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Lhung Tarok (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Mata Ie (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Meudang Ara (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Panton Raya (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Pasar Blang Pidie (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Seunaloh (Kodepos : 23764)
3. Kecamatan Jeumpa
            Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Jeumpa di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) :
- Kelurahan/Desa Alue Rambot (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Alue Sungai Pinang (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Asoe Nanggroe (Aso Nanggro) (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Baharu (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Baru (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Cot Mane (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Iku Lhung (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Kuta Jeumpa (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Kuta Makmur (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Ladang Neubok (Kodepos : 23764)
- Kelurahan/Desa Padang Geulumpang (Kodepos : 23764)
4. Kecamatan Kuala Batee
            Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kuala Batee di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) :
- Kelurahan/Desa Alue Padee (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Alue Pisang (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Blang Makmur (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Blang Panyang (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Gelanggang Gajah (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Ie Mameh (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Kampung Tengah (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Keudee Baro (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Kota Bahagia (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Krueng Batee (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Kuala Terubue (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Lama Tuha (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Lhok Gajah (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Lhung Gelumpang (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Muka Blang (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Padang Sikabu (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Panto Cut (Kodepos : 23766)
- Kelurahan/Desa Pasar Kuta Bahagia (Kodepos : 23766)
5. Kecamatan Lembah Sabil
            Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Lembah Sabil di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) :
- Kelurahan/Desa Alue Rambot (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Cot Bak-U (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Geulanggang Batee (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Kuta Paya (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Ladang Tuha I (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Ladang Tuha II (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Meunasah Sukon (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Meunasah Tengah (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Meurandeh (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Padang Keulele/Kelele (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Suka Damai (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Ujung Tanah (Kodepos : 23762)
6. Kecamatan Manggeng
            Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Manggeng di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) :
- Kelurahan/Desa Blang Manggeng (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Kedai (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Ladang Panah (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Lhok Pawoh (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Lhok Puntoy (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Lhung Baro (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Padang (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Pante Pirak (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Pante Raja (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Panton Makmur (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Paya (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Pusu (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Sejahtera (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Seunelop (Seunalop) (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Tengah (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Tokoh (Kodepos : 23762)
- Kelurahan/Desa Ujung Padang (Kodepos : 23762)
7. Kecamatan Setia
            Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Setia di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) :
- Kelurahan/Desa Alue Dama (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Lhang (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Pesisir Mon Mameh (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Pisang (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Rambong (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Tangan Tangan Cut (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Ujung Tanah (Kodepos : 23763)
8. Kecamatan Susoh
            Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Susoh di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) :
- Kelurahan/Desa Baharu (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Barat (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Blang Dalam (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Cot Mancang (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Durian Jangek (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Durian Rampak (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Gadang (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Kedai Palak Kerambil (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Kedai Susoh (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Kepala Bandar (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Ladang (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Lampoh Drien (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Meunasah (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Padang Baru (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Padang Hilir (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Padang Panjang (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Palak Hilir (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Palak Hulu (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Panjang Baru (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Pantai Perak (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Pawoh (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Pinang (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Pulau Kayu (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Rubek Meupayong (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Rumah Dua Lapis (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Rumah Panjang (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Tangah (Kodepos : 23765)
- Kelurahan/Desa Ujung Padang (Kodepos : 23765)
9. Kecamatan Tangan-Tangan
            Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tangan-Tangan di Kota/Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) :
- Kelurahan/Desa Adan (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Bineh Krueng (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Blang Padang (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Drien Jalo (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Drien Kipah (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Gunung Cut (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Ie Lhop (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Kuta Bak Drien/Drin (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Mesjid (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Padang Bak Jeumpa (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Padang Bakjok (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Padang Kawa (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Pante Geulumpang (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Suak Labu (Kodepos : 23763)
- Kelurahan/Desa Suak Nibong (Kodepos : 23763)
           
            Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang / Copyright © 2005-2012 Organisasi.Org
Dilarang Mempublikasi Sebagian/Seluruh Isi Situs Ini Tanpa Izin Masing-Masing Penulis Artikel

Selasa, 30 Juli 2013

PULAU GOSONG SANGKALAN ACEH BARAT DAYA ( ABDYA)











Pulau yg kecil yg indah,,pasir nya putih,,,,,

PARA PRATIKUM CALANG ACEH JAYA BERSAMA DOSEN.PAK AHMAT ASTORY












BELAJAR BIOLOGI ( 164N NAK BOEUNGSU )

ECHINODERMATA 
            
                     Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata. Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain. 
 A. CIRI-CIRI ECHINODERMATA 
1. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial 
2. Bentuk tubuh larvanya adalah simetris bilateral 
3. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dan duri-duri kecil pada permukaannya 
4. Merupakan hewan pemakan sampah laut 
5. Pergerakannya dengan sistem ambulakral 
6. Saluran pencernaan masih sederhana 
7. Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang ke arah radial. 

B. SISTEM TUBUH ECHINIDERMATA 
1. AMBULACRAL-GERAK ECHINODERMATA 
 Sistem Ambulakral Merupakan sistem aliran air lewat pembuluh yang dilakukan oleh kelompok Echinodermata kelompok hewan berkulit duri). sistem kerjanya diawali dari masuknya air dari laut melalui lubang madreporit dabagian punggung yang kemudian dasalurkan ke saluran saluran yang berakhir ke ampula yang menyerupai balon/tabung (kaki tabung) ampula yang berisi air ini nanti akan di tekankan ke obyek batuan sehingga bisa membawa badannya bergerak , tentu penekanan ampula mempunyai konsekwensi air di ampula keluar sehingga kempes lagi air bergerak ke mulut - begitu seterusnya. 
Berikut jalur jalur pembuluh air ditubuhnya 
• Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh. 
• Saluran batu 
• Saluran cincin 
• saluran radial, meluas ke seluruh tubuh. 
• Saluran lateral 
• Ampula 
• Kaki tabung 

 MEKANISME SISTEM AMBULAKRAL 
             Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya. 

 2. SISTEM REPRODUKSI 
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri. Perkembangan telur setelah pembuahan 

3. SISTEM PERNAFASAN DAN EKSKRESI 
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh. 

4. SISTEM PEREDARAN DARAH 
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan. 

5. SISTEM SARAF 
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya. 
6. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN 
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu. 

C. KLASIFIKASI PHYLUM ECHINODERMATA 
1. Kelas Asteroidea 
 2. Kelas Echinoidea 
 3. Kelas Ophiuroidea 
 4. Kelas Crinoidea 
 5. Kelas Holoturoidea 
 • Kelas Asteroidea Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar. Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari : - Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh. - Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat - Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan - Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar. Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh. 

• Kelas Echinoidea Tubuh hewan ini dipenuhi oleh duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak.Itulah sebabnya jenis hewan inisering disebut landak laut. Jenishewan ini biasanya hidup disela-sela pasir atau sela-selabebatuan sekitar pantai atau didasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan ini memakan bermacammacam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas. 

• Kelas Ophiuroidea Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum). Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral. Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah). 

• Kelas Crinoidea Jenis Echinodermata ini yang hampir menyerupai tumbuhan. Memang sekilas hewan ini mirip tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak beda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan yang bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering disebut lili laut (Metacrinus sp). Ciri lainnya mulut dan anus hewan ini terdapat di permukaan oral dan tidak mempunyai madreporit. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di dasar laut. Ia juga bisa berenang bebas, sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan akan pindah dan menempel pada tempat lain. Jenis lainnya adalah Antedon tenella, dengan tubuhnya kecil-kecil, bentuk piala disebut calyx (kaliks) tanpa tangkai. 

• Kelas Holoturoidea Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butirbutir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan pernafasan. Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air. Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika makhluk ini diganggu/diberi rangsangan dari luar maka ia akan mengkerut. 

 gambar 1